Rabu, 21 September 2016

Pelatihan Petugas dan PPAH oleh Universitas Brawijaya

Gambar Kepala Lab Bojonegoro beserta Kepala Dinas Pertanian Kab. Bojonegoro dan Pelatih dari Universitas Brawijaya


Selasa, 16 Agustus 2016 Lab Bojonegoro didatangi oleh banyak tamu. Mulai dari petugas Lab Bojonegoro sendiri, perwakilan PHP kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban, perwakilan petugas dari Dinas Pertanian Bojonegoro, serta anggota jaringan PPAH Bojonegoro hadir dalam rangka mengikuti pelatihan yang disampaikan oleh dosen-dosen Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Pada pelatihan tersebut disampaikan metode pengambilan contoh, penghitungan koloni mikroba agens hayati, serta kontrol dan peningkatan produksi agens hayati. Peserta tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan tersebut, terlebih tidak hanya teori yang disampaikan, melainkan praktek langsung.

Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi peserta, mengingat saat ini marak digalakkan pertanian ramah lingkungan. Dengan pelatihan ini Lab Bojonegoro beserta PPAH yang dibinanya akan menjadi lebih berdaya guna bagi pembangunan pertanian di wilayah Bojonegoro. Tentunya pembangunan pertanian berkelanjutan ini membutuhkan kerjasama dengan semua pihak, mulai dari kelompok tani, aparatur pemerintah desa setempat, serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Boojonegoro.

Di akhir acara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro berkenan hadir untuk menutup kegiatan. Pada sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Dinas Pertanian bahkan Bupati Bojonegoro sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang menunjang kemajuan pertanian di wilayah Bojonegoro, khususnya yang mengarah pada terwujudnya pertanian ramah lingkungan dan pertanian organik.

Pelatihan Petugas Lab Bojonegoro oleh Universitas Brawijaya

 
Ir. Anwar S. Kepala Lab Bojonegoro bersama Agus Sukani R, SP. Koordinator PHP Kab. Bojonegoro sedang praktek Peremajaan kultur

Selasa, 20 September 2016 Lab Bojonegoro mendapatkan pelatihan dari Universitas Brawijaya. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan sebelumnya, yang diselenggarakan pada tanggal 16 Agustus 2016. akan tetapi pada pelatihan kali ini lebih fokus kepada petugas Lab. Pelatihan yang dikomando oleh Dr. Ir. Toto Himawan, SU dari Fakultas Pertanian ini memberikan bekal tambahan kepada petugas Lab Bojonegoro sehingga pelayanan masyarakat yang menjadi tugas pokok Lab Bojonegoro manfaatnya semakin dapat dirasakan oleh petani.

Pelatihan yang hanya dilakukan selama 1 hari ini delaksanakan secara intensif, dimana tidak hanya materi yang didapatkan oleh peserta, tetapi setiap peserta dapat langsung mempraktekkan teori yang telah disampaikan. Adapun materi pelatihan yang disampaikan antara lain teknik eksplorasi baik dari sampel tanah maupun dari bagian tumbuhan, metode penghitungan kerapatan bakteri, serta teknik peremajaan kultur bakteri.

Melalui pelatihan ini, diharapkan Lab Bojonegoro dapat memberikan pelayanan berupa penyediaan starter kultur agens hayati yang dibutuhkan oleh petani di wilayah-wilayah binaannya, serta dapat melakukan penghitungan kerapatan bakteri sebagai salah satu parameter kualitas agens hayati yang telah diproduksi oleh petani, khususnya PPAH. Dengan demikian petani tidak perlu jauh-jauh menuju Lab lain untuk mendapatkan pelayanan tersebut, karena Lab Bojonegoro telah dapat mengakomodir kebutuhan petani tersebut.

SUCCESS STORY PPHT


Senin, 19 September 2016

Penerapan PHT Poktan Sidotentrem V

 

Penerapan PHT di Kelompok Tani Sidotentrem V, Desa Sidotentrem, Kecamatan, Bangilan, Kabupaten Tuban

Rabu, 14 September 2016

Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH)

Gambar PPAH Bojonegoro bersama Bupati Bojonegoro

Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) telah melahirkan petani alumni yang memiliki komitmen yang sama dalam pengembangan PHT. Alumni PHT di beberapa daerah telah mampu menyiapkan, memperbanyak, menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung penerapan prinsip-prinsip PHT, begitu juga petani alumni di wilayah Labolatorium PHPTPH Bojonegoro.

Untuk menjaga konsistensi alumni SLPHT dalam penerapan budidaya pertanian yang ramah lingkungan, mengembangkan potensi petani di bidang PHT serta sebagai tempat berkoordinasi, maka diperlukan kelembagaan yang mewadahi alumni-alumni SLPHT. Secara swadaya, kelompok-kelompok tersebut membentuk kelembagaan dengan nama bervariasi, secara umum dikenal dengan Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH).

Pada perkembangannya, PPAH tidak saja beranggotakan alumni SLPHT, tetapi gabungan para petani yang memiliki minat yang sama terhadap perubahan, baik internal maupun eksternal ke arah yang lebih baik yaitu pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan.

 
Gambar Aktivitas PPAH membuat Agens Hayati

Saat ini di wilayah Labolatorium PHPTPH Bojonegoro ada 48 PPAH. Di Kabupaten Lamongan ada 19 PPAH, Kabupaten Tuban 6 PPAH, dan di Kabupaten Bojonegoro ada 23 PPAH. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh PPAH tersebut dibawah monitor Labolatorium PHPTPH Bojonegoro melalui petugas-petugas POPT.

Fungsi PPAH yaitu menyediakan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung penerapan prinsip-prinsip PHT dan mewadahi kegiatan petani/kelompok kegiatan petani dalam mengembangkan teknologi pertanian ramah lingkungan.

Peran PPAH antara lain :

  1. Membantu pemasyarakatan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung penerapan prinsip-prinsip PHT kepada petani dan pelembagaannya.
  2. Melakukan studi petani yang mendukung pengembangan sarana produksi ramah lingkungan.
  3. Mengurangi ketergantungan petani terhadap sarana produksi pertanian kimia sintetik
  4. Mendekatkan sarana produksi ramah lingkungan yang mendukung penerpan prinsip-prinsip PHT kepada pengguna.
  5. Memelihara keseimbangan agroekosistem.